PPRBM Solo: Inklusi dan Inovasi Tiada Henti
KB Mumtazah: Edukasi dan Rekreasi ABK berbalut Pawai Ramadhan
KB Mumtazah melaksanakan kegiatan pawai Ramadhan yang mengelilingi Dusun Jongkang. Kegiatan ini melibatkan anak-anak yang membawa poster tentang ramadhan dan atribut pawai.
LEARNING UNLOCKBERITA
Wafiq Fairus Azizah (CO PPRBM Solo Kab. Karanganyar Program Learning Unlock)
3/21/20253 min read


Pada hari Rabu, tanggal 26 Februari 2025, KB Mumtazah melaksanakan kegiatan pawai Ramadhan yang mengelilingi Dusun Jongkang. Kegiatan ini melibatkan anak-anak yang membawa poster tentang ramadhan dan atribut pawai. Kegiatan ini juga merupakan bentuk kolaborasi yang melibatkan orangtua, dengan tujuan memberikan pengalaman yang menyenangkan dan mendidik bagi anak-anak serta mempererat hubungan orangtua dengan anak. Aktivitas ini menjadi penting karena selain sebagai sarana edukasi dan rekreasi, kegiatan pawai ini juga melibatkan orangtua untuk ikut serta menjaga dan berinteraksi dengan anak-anak, yang dapat memperkuat ikatan keluarga dan mendukung tumbuh kembang anak. Dalam kegiatan ini, anak dengan ADHD juga diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi diri dan mengeluarkan energi. Hal ini terbukti dengan tawa bahagia yang selalu ia tunjukkan selama kegiatan berlangsung.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena mengajarkan nilai kebersamaan antara anak-anak, orangtua, dan guru dalam merancang kegiatan yang inklusif, menyenangkan, serta mendidik. Selain itu, keberhasilan kegiatan ini dapat memberikan wawasan tentang pentingnya mendukung anak dengan kebutuhan khusus, seperti anak dengan ADHD, agar mereka tetap merasa diterima dan dapat berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang melibatkan seluruh komunitas.
Sebagai pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut, peran saya dalam praktik ini adalah memberikan dukungan kepada anak-anak selama pawai, serta menciptakan suasana yang aman dan menyenangkan bagi semua anak, termasuk anak dengan ADHD. Saya bertanggung jawab untuk memastikan bahwa setiap anak dapat berpartisipasi dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Tantangan utama dalam kegiatan ini adalah kebutuhan akan pengawasan ekstra, terutama karena anak-anak harus melewati jalan raya. Keamanan menjadi hal yang sangat penting, dan perlu perhatian lebih untuk memastikan bahwa anak-anak tetap aman saat berjalan di jalan raya. Selain itu, untuk anak dengan ADHD dan ASD, perhatian dan dukungan khusus juga diperlukan agar mereka tetap fokus dan tidak mudah teralihkan.
Dalam menghadapi tantangan ini, yang terlibat dalam kegiatan ini adalah guru dan orangtua. Guru berperan dalam memandu dan mengawasi anak-anak selama pawai, sementara orangtua berfungsi sebagai pendamping yang memastikan anak-anak tetap aman dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan. Kolaborasi antara guru dan orangtua sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keberhasilan kegiatan ini.


Untuk menghadapi tantangan terkait pengawasan ekstra saat melewati jalan raya, langkah-langkah berikut dilakukan:
Perencanaan Keamanan: Sebelum kegiatan dimulai, perencanaan matang dilakukan untuk memastikan keamanan anak-anak, terutama saat melintasi jalan raya. Rute yang dilalui dipilih dengan hati-hati, menghindari jalan yang terlalu ramai atau berisiko.
Pemberian Arahan kepada Anak-anak: Sebelum pawai dimulai, anak-anak diberikan arahan yang jelas tentang aturan keselamatan, seperti tidak berlari di jalan raya dan selalu berjalan di sisi yang aman.
Pembagian Tugas Pengawasan: Guru dan orangtua membagi tugas pengawasan dengan memastikan bahwa setiap anak, termasuk anak dengan ADHD dan ASD, selalu diawasi dengan baik.
Pemantauan Secara Berkala: Selama kegiatan berlangsung, guru dan orangtua terus memantau situasi dengan seksama, memberikan arahan, serta memastikan anak-anak tetap terjaga keselamatannya.


Langkah-langkah yang diambil dalam perencanaan dan pelaksanaan pawai Ramadhan menunjukkan dampak positif, baik bagi anak-anak maupun orangtua. Pengawasan ekstra, pembagian tugas yang jelas, dan komunikasi yang efektif membantu memastikan bahwa anak-anak tetap aman, terutama saat melewati jalan raya. Anak dengan ADHD, misalnya, tampak bahagia dan dapat mengekspresikan diri dengan leluasa, yang menunjukkan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif bagi mereka.
Pembelajaran utama dari kegiatan ini adalah pentingnya kolaborasi antara guru dan orangtua dalam mendukung anak-anak, serta perlunya perencanaan yang matang dan komunikasi yang baik untuk menciptakan lingkungan yang aman dan menyenangkan. Strategi pengawasan yang melibatkan semua pihak memberikan dampak positif, terutama untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.


Wafiq Fairus Azizah
(CO PPRBM Solo Kab. Karanganyar Program Learning Unlock)