PPRBM Solo: Inklusi dan Inovasi Tiada Henti

Langkah Pertama Menuju Pendidikan Inklusif dan Toleransi

BERITALEARNING UNLOCK

Wafiq Fairus Azizah (CO PPRBM SOLO Kab. Karanganyar - Program Unlocked Learning)

1/18/20252 min read

Pendidikan merupakan bagian penting dari proses kehidupan. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan potensi yang dimiliki untuk bekal menjalani hidup. Selain memberikan pengetahuan, pendidikan juga membentuk karakter, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk menghadapi tantangan di berbagai aspek kehidupan. Dengan pendidikan yang baik, seseorang tidak hanya mampu meraih mimpi dan cita-citanya, tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Namun, tidak semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk merasakan pendidikan, karena berbagai hambatan yang ada. Salah satunya adalah stigma yang sering dialami oleh penyandang disabilitas, di mana masyarakat menganggap mereka tidak mampu atau bahkan tidak perlu mendapatkan pendidikan. Untuk mengatasi masalah tersebut, program Learning Unlock hadir dengan memberikan pelatihan tentang pendidikan inklusif. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat, sehingga mereka lebih terbuka dan menerima penyandang disabilitas, terutama dalam hal akses dan peluang di bidang pendidikan.

Pelatihan tentang pendidikan inklusif telah sukses dilaksanakan di KB Mumtazah, yang berlokasi di Jongkang, Buran, Tasikmadu, Karanganyar, pada hari Rabu, 15 Januari 2025. Acara ini dihadiri oleh 43 peserta dewasa, termasuk orang tua murid KB Mumtazah, perwakilan Korwil Tasikmadu, guru SD Negeri 03 Buran, guru TK Negeri 02 Buran, perwakilan Forum Buah Hati Intan Pari Karanganyar, serta tokoh masyarakat seperti pengurus RT, RW, dan Bayan setempat. Narasumber dalam pelatihan ini adalah Mbak Cici, seorang staf ahli dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM, yang berbagi pengetahuan tentang disabilitas, konsep inklusi, dan pentingnya pendidikan inklusif. Selain itu, murid-murid KB Mumtazah juga diajak mengenal konsep disabilitas dan pentingnya toleransi antar sesama melalui permainan yang interaktif dan menyenangkan. Kegiatan ini dipandu dengan penuh semangat oleh Mbak Efata, salah seorang staf dari Pusat Rehabilitasi YAKKUM.

Kegiatan berlangsung dengan lancar, di mana para peserta terlihat antusias menyimak materi yang disampaikan dan aktif berpartisipasi dalam diskusi. Meskipun pada awalnya beberapa anak sempat menangis dan enggan memasuki ruangan baru, suasana perlahan mencair. Selama kegiatan, anak-anak menjadi lebih kooperatif dan dengan senang hati mengikuti permainan hingga selesai. Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan inklusif, sehingga tercipta lingkungan yang lebih mendukung bagi penyandang disabilitas untuk mendapatkan hak pendidikan mereka. Selain itu, pelatihan ini diharapkan mampu menghapus stigma negatif terhadap disabilitas, memperkuat toleransi, serta mendorong kolaborasi antara berbagai pihak, seperti orang tua, guru, tokoh masyarakat, dan pemerintah, untuk mewujudkan sistem pendidikan yang adil dan ramah bagi semua. Melalui langkah ini, diharapkan setiap individu, tanpa terkecuali, dapat tumbuh dan berkembang sesuai potensi mereka.


Wafiq Fairus Azizah

(CO PPRBM SOLO Kab. Karanganyar - Program Unlocked Learning)