Pelibatan Bermakna SHG Grobensa dalam Musrenbangdes

Minimnya keterlibatan oddp atau PD dalam musyawarah desa, hal ini kemudian mendorong PPRBM Solo untuk melakukan koordinasi dengan Pemdes Grogolbeningsari, Kec. Petanahan, Kab. Kebumen selaku mitra dampingan agar kelompok SHG yang beranggotakan oddp/pd dapat dilibatkan dalam musyawarah desa. Jika dilibatkan hanya sebetas pelengkap peserta. Hal ini dinilai kurang baik karena bagaimanapu oddp/pd adalah bagian dari masyarakat.

Hal-Hal yang menjadi Tantangan diantaranya:

1. Minimnya Pelibatan PD/ODDP dalam Ruang musyawarah desa seperti RPJMDes

2. Pelibatan ODDP/PD hanya sebagai pemenuhan kuota semata;

3. Isu Disabilitas yang masih jarang terdengar di lingkungan desa

Strategi yang digunakan guna menyikapi tantangan:

1. Mendorong PemDes untuk melibtakan oddp dan pd dalam ruang musyawarah – musyawarah desa

2. Mendorong Pd/ODDP untuk berani bersyuara akan hak – haknya

Sumber daya yang diperlukan guna menjalankan strategi, seperti kolaborasi dan pemahaman lintas sektor akan pentingnya melibatkan ODDP/PD dalam musyawarah desa karena ODDP/PD adalah bagian dari masyarakat itu sendiri yang berhak mendapatkan haknya. Melibatkan SHG (oddp) sebagai tim 9 dalam RPJMDes perubahan merupakan suatu hal yang baru untuk SHG ataupun PemDes. Dengan harapan bertambahnya kepercayaan dan masyarakat dan berkurangnya stigma untuk oddp dan pd.

Hal ini merupakan proses dari sekian banyak kolaborasi lintas sektor yang kemudian harapanya tidak hanya selesai dalam titik ini dan ada keberlanjutan.

Dwi Nur Permadi
(CO PPRBM Solo Kab. Kebumen Program Dignity Inklusi)