PPRBM Solo: Inklusi dan Inovasi Tiada Henti

SHG DESA MERTASARI! BISA, BERDAYA, MAJU

Pertemuan rutin perdana SHG Desa Mertasari, Kec. Purwanegara, Kab. Banjarnegara di bulan Ramadan 1446H/ 2025

BERITADIGNITY INKLUSI

Hanafi Slamet Sugiarto (CO PPRBM Solo Kab. Banjarnegara Program Dignity Inklusi)

3/17/20252 min read

Wadah ruang berekspresi dan memperjuangkan hak-hak difabel desa masih berada di jalan yang sunyi. Melalui SHG (Self-Help Group) Desa Mertasari, Kec. Purwanegara, Kab. Banjarnegara menjadi sebuah upaya dalam mencapai tujuan tersebut. Bersama para stakeholder di desa, ODDP dan Penyandang Disabilitas Desa Mertasari dengan fasilitasi dari PPRBM Solo melalui program dignity inklusi kemitraan Pusat Rehabilitas Yakkum per tanggal 05 Maret 2025 SHG Desa Mertasari dibentuk.

Selama ini, pertemuan segelintir Anggota SHG masih menginduk dalam program dignity inklusi, PPRBM Solo. Kendalanya terkait anggaran yang masih dalam pengajuan dana desa saat itu. Namun, di momentum bulan Ramadan 2025 ini sebagai upaya untuk berkumpul dalam pertemuan perdana SHG Mertasari yang diharapkan dapat terlaksana secara rutin tiap bulannya.

Sebagai CO PPRBM Solo Kab. Banjarnegara dalam mengawal terlaksananya berbagai kegiatan SHG Desa Mertasari, mulai dari Pertemuan Rutin bulanan, Home visit/ Anjangsana, Pelatihan keterampilan hingga Advokasi yang dilakukan bersama SHG Desa Mertasadi dan Stakeholder di desa terutama.


Tak bisa dipungkiri dalam mengawali suatu wadah yang baru terdapat berbagai tantangan; seperti stigma terhadap disabilitas, keterbukaan dari keluarga disabilitas, anggaran dan kebijakan yang belum berpihak pada disabilitas. Dalam struktur kepengurusan SHG, beberapa pihak yang terlibat diantaranya dari ODDP dan Penyandang Disabilitas, Keluarga/ Caregiver, Toga-Tomas, PemDes, Puskesmas, Babinkamtibmas serta stakeholder terkait juga yang menaunginya. PPRBM Solo selaku pendamping di SHG Desa Mertasari.

Dalam menyikapi berbagai tantangan, perlu proses tahap demi tahap seperti melakukan edukasi tentang disabilitas, melalui pertemuan rutin bulanan SHG Desa Mertasari dengan berbagai kegiatan yang ada di dalamnya menjadi upaya agar hak-hak disabilitas kian terakomodir, relasi dengan Pemerintah dan stakeholder terkait menjadi penting. Telah diterbitkannya SK SHG Desa Mertasari oleh PemDes, perwakilan SHG dilibatkan dalam forum Musrenbangdes, proses pengajuan program kegiatan SHG hingga mendapatkan pendanaan dalam Anggaran Desa per April 2025 sebagai bukti keberpihakan anggaran dan kebijakan dari PemDes.

PKK Desa Mertasari yang turut melibatkan Perempuan disabilitas (Anggota SHG Mertasari) dalam tiap pertemuannya, Posyandu ILP-Posbindu yang melibatkan disabilitas hingga KWT (Kelompok Wanita Tani) Jati Sari Cemerlang Desa Mertasari yang terbuka sebagai tempat belajar disabilitas dalam menyalurkan minat wirausaha.

Anggota SHG Desa Mertasari sedang berdiskusi dalam kelompok

Salah satu Kelompok dalam pertemuan SHG Desa Mertasari, Mas Misno (Disabilitas Fisik) sedang mempresentasikan hasil diskusi kelompok

Agar praktik baik ini tak hanya di Desa Mertasari, melalui Kerjasama dengan pihak lain, stakeholder terkait, peran serta TPKJM (Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat) di Tingkat Kecamatan – Kabupaten menjadi penting. Kebijakan dan regulasi yang berpihak pada disabilitas dan kelompok minoritas lainnya dari PemDes hingga ke atas dan sebaliknya menjadi komitmen bersama yang patut untuk dibuktikan. Mengingat masa pemerintahan yang terbilang baru khususnya di Tingkat Pemkab hingga Pusat.

Hanafi Slamet Sugiarto
(CO PPRBM Solo Kab. Banjarnegara Program Dignity Inklusi)